Kabupaten Ponorogo Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda

 

WhatsApp Image 2017-11-28 at 15.48.25

Menjelang tutup Tahun2017, Kabupaten Ponorogo mendapatkan kado istimewa, yakni pengahargaan program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) berupa Swasti Saba Wiwerda [Taraf Pembinaan]. Bupati ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri Kesehatan RI. PemberianPenghargaan SwastiSabaKabupaten/Kota SehatTahun 2017, SelasaTgl 28November 2017 [Pukul 07.00 WIB], diRuangSasanaBhaktiPrajaKemendagri,Jl MedanMerdekaUtaraNo.7Jakpus.

Tahun ini, secara nasional ada 173 kabupaten/kota peserta yang ikut, tapi yang lolos dan menerima penghargaan swasti saba hanya 122 kabupaten/kota, untuk seluruh kategori meliputi Padapa [19 kabupaten/kota], Wiwerda [42 kabupaten/kota]dan Wistara [61 kabupaten/kota].  Jadi ada 51 kabupaten/kota yang tidak lolos verifikasi dokumen/lapangan

WhatsApp Image 2017-11-28 at 15.48.17

“Syukur alhamdulillah, untuk Ponorogo mendapatkan penghargaan kategori Wiwerda, dari 42 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia kita menempati nomor urut ke-16. Tapi kalau diukur dari provinsi dengan peserta 10 kabupaten/kota diJawa Timur, Ponorogo rangking ke-3,”Bupati Ponorogo Drs H. Ipong Nuchlissoni, usai menerima penghargaan, di Jakarta (28/11)

Bupati Ipong menandaskan penghargaan ini diraih sebab ada kebersamaan dan peranserta banyak pihak. Terutama pengurus dan pembina program Kabupaten Ponorogo Sehat, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten. Baik yang tergabung dalam Pokja Desa/Kelurahan Sehat, Kecamatan Sehat maupun Forum Kabupaten Ponorogo Sehat.

“Kami juga sangat berterima kasih kepadapebgurus Forum Kabupaten Poborogo Sehat, desa, kecamatan dan pihak sekolah yang menjadi titik pantau dalam verifikasi lapangan. Semangat dan kebersaman semua pihak, khususnya di titik pantau sungguh luar biasa, sehingga mendongkrak hasil verifikasi dokumen yang dilanjutkan dengan verifikasi lapangan,” Bupati Ipong.

WhatsApp Image 2017-11-28 at 15.48.03

Bupati juga berharap agar semua pihak tweus mendukung dan menyukseskan program Kabupaten Ponorogo Sehat. Termasuk dari kalangan swasta, maupun sekuruh lapisan masyarakat. Sebab program ini sangat baik dan sangat bermanfaat.

Sementara itu, Ir. H Sumarno, MM, Kepala Bappeda Ponorogo yag juga Ketua Tim Pembina Kabupaten Ponorogo Sehat menjelaskan, dari 14 kecamatan dan 124 desa/kelurahan yang masuk program kawasan sehat, pada dasarnya sudah siap untuk menerima kunjungan tim verifikasi pusat. Namun lokasi titik pantau sebagai ungulan dan memiliki inovasi yang dipilih oleh tim. Masing-masing yakni, untuk [1] Tatanan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Desa Josari Kecamatan Jetis dan Desa Nongkodono Kecamatan Kauman; [2] Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi di Desa Sumoroto Kecamatan Kauman dan Desa Ngabar Kecamatan Siman ; [3] Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri di Desa Gupolo Kecamatan Babadan dan Desa Singkil Kecamatan Balong.

“Atas kerjasama dan dukungan semua pihak, Ponorogo meraih prestasi Swasti Saba Wiwerda, semoga ke depan lebih baik dan bersama Forum Kabupaten Ponorogo Sehat, target Swasti Saba Wistara Tahun 2019,  dapat diraih,” ujarnya

Sementara itu, Ketua Forum Kabupaten Ponorogo Sehat (FKPS) Imam S., S.Sos., MM., memberi sedikit gambaran, tentang jerih payah menjelang verifikasi nasional. Terutama terkait kadang sulit dan tersendatnya mendapatkan kelengkapan dokumen beserta foto penunjang dari OPD (organisasi perangkat daerah).

“Tentunya ke depan hal ini jangan sampai terulang, ini menjadi pengalaman, bahwa untuk membuat dokumen yang akan diserahkan ke Provinsi dan Pusat, maka dukungan OPD mutlak diperlukan. “Jadi ke depan komunikasi dan sinergitas seluruh OPD dalam mensukseskan program KKS ini harus lebih ditingkatkan,” tandasnya serius.

Terlebih lanjut Imam menambahkan, tahun 2018 dan 2019 pasti menambah tatanan, untuk meraih penghargaan tertinggi yakni Swasti Saba Wistara [Taraf Pengembangan]. Rencananya ada 5 Tatanan yang masuk dalam program yakni Tatanan Permukiman, Tatanan Saranan dan Prasarana Sehat; Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi; TatananKehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri; TatananSaranaLalu Lintas Sehat; dan Tatanan Pariwisata Sehat.

“Otomatis OPD yang terlibat semakin tambah banyak, kawasan sehat pun juga bertambah tidak hanya 14 kecmatan dan 124 desa/kelurahan. Setidaknya 19 kecamatan, syukur 21 kecamatan semua masuk kawasan sehat,” i.

Apalagi  Bupati Ponorogo dan legislatif (DPRD) Kabupaten Ponorogo, yang telah menandatanganidukungan dan komitmen atas program KKS, untuk ditindaklanjuti secara kongkrit, baik dalam bentuk kebijakan program maupun dukungan anggaran yang patut dan memadai.

Bahkan ditandaskanImam, sesungguhnya penghargaan bukan tujuan utama tetapi proses sehat itulah yang menjadi tujuan bahkan sasaran pokok dan utama. “Sehingga bukan hanya kesempurnaan sebagai tujuan akhir tetapi proses terus menerus untuk menyempurnakan, mematangkan dan ‘menghaluskan’ adalah upaya menuju kesempurnaan,” tuturnya.